TIM SAR GABUNGAN CARI SPEED BOAT KM NETRAL YANG ALAMI LOST CONTACT DI PERAIRAN MENDUYUNG, BANGKA BARAT

Bangka Barat. Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang menerima informasi terhadap KM Netral yang alami lost contact di perairan air menduyung, Bangka Barat pada Jum'at 15 Maret 2024.

KM Netral bersama nahkodanya a.n Bapak Firdaus (L/47 Tahun) sebelumnya pada 13 maret pergi mengantar ikan dari Sungai Manan Sugihan Oki menuju Pantai Bukit Terak Desa Kundi. Kemudian pada pukul 12.00 WIB Kapal KM Netral mengalami kehabisan bahan bakar dan mesin mati kemudian menghubungi Bahari (Pengepul Ikan) untuk meminta diantarkan bantuan Bahan Bakar menuju lokasi korban. Kemudian Bahari mengutus 2 orang a.n Teguh dan Erwin untuk mengantarkan bahan bakar menuju lokasi KM Netral. Namun setiba nya 2 orang tersebut di lokasi kapal korban, Kapal milik korban tidak dapat di temukan dan Korban tidak bisa di hubungi. Mengetahui hal tersebut, Teguh dan Erwin sempat melakukan pencarian terhadap kapal korban yang memiliki ciri-ciri berwarna biru putih list merah. Mereka juga sempat menanyakan kepada nelayan di sekitar terkait keberadaan kapal dengan ciri-ciri yang dimiliki KM Netral, namun semua menjawab tidak ada melihat kapal dengan ciri-ciri tersebut.
Mengetahui hal tersebut, Istri bapak Firdaus melaporkan kejadian tersebut ke Kansar Pangkalpinang.

Kansar Pangkalpinang yang menerima informasi tersebut segera memberangkatkan 1 tim rescue USS Mentok menuju lokasi kejadian di perairan air menduyung, kundi dan berkoordinasi dengan Polairud Polda Babel terkait info tersebut.

Kepala Kantor pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang, Bapak I Made Oka Astawa, S.H., M.Si menuturkan "Pencarian terhadap korban sudah dilakukan sejak kemarin bersama tim sar gabungan. KM Netral diduga alami lost contact saat kehabisan bahan bakar di Perairan Air Menduyung. Tim SAR Gabungan pada hari ini 16 Maret 2024 berusaha melakukan pencarian terhadap kapal korban menggunakan bantuan Rigid Inflatable Boat (RIB) di perairan tersebut. Semoga hari kedua ini memiliki titik terang terkait keberadaan kapal korban". Tutur Oka.